Thursday, September 17, 2015

Kisah Seorang Istri Pedagang Kain

Abu Bakr Ahmad bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri seorang qodhi madzhab maliki (wafat 333 H) menyebutkan dalam kitabnya al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm: Dari Kholid bin Yazid, ia berkata: Hasan al-Bashri berkata:

Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu aku pun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu aku pun beli baju dari pedagang yang lain.

Wednesday, August 26, 2015

Rahasia Singkong Jadi Obat Ajaib Kanker

Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama Gunungkidul, diberkahi produksi ketela pohon atau singkong yang amat melimpah. Sebagian dijadikan tepung tapioka, bahan bio etanol, pakan ternak, dan sebagian kecil saja yang dikonsumsi untuk pangan.

Tahukah Anda, singkong rupanya punya kemanfaatan yang di luar dugaan. Seorang peneliti medis dari Srilangka, Dr Cynthia Jayasuriya, menemukan singkong ternyata bisa jadi obat mujarab untuk membunuh sel-sel kanker.

Wednesday, August 19, 2015

Antara Mama Soya dengan Mama Honey

Istri saya pas menyusui anak kami yang ke empat dan yang ke lima, pernah mencoba mengkonsumsi Mama Honey Busui (madu) dan juga susu kedelai bubuk khusus ibu menyusui yaitu Mama Soya.

Kedua produk tersebut rasanya enak dan saking enaknya, (jangan dicontoh) anak saya yang ke empat sampai minta dibuatin susu kedelai bubuk Mama Soya untuk dikonsumsi.

Terkadang anak saya yang ke empat ini, umpet-umpet, buka kulkas, ambil Mama Soya buat di makan (kalau bahasa jawa "digado") langsung tanpa dibuat susu.

Monday, August 17, 2015

Pitutur Luhur Jare Simbah Biyen

Wong yen Nrimo, uripe Dowo
Wong yen Sabar, rejekine Jembar
Wong yen Ngalah, uripe bakal Berkah

Sopo sing Jujur, uripe yo Makmur
Sopo sing Suloyo, uripe yo Sengsoro
Sopo sing Sombong. amale bakal Kobong
Sopo sing Telaten, bakal Panen

Tuesday, August 11, 2015

Membuat Susu Kedelai Lagi

Dulu, enam tahun yang lalu (kapan?), kami sudah menulis artikel tentang cara membuat susu kedelai sendiri di rumah dengan di sangrai, jadi lebih tahan lama untuk disimpan.

Saat itu, kami memang minum susu kedelai dengan cara di sangrai (biar sewaktu-waktu bisa dibuat, pagi, sore, maupun malam), walau kadang sering beli susu kedelai cair di rumah teman, temannya istriku.

Untuk sekarang, kami membuat susu kedelai cair sendiri, untuk dititip di warung (dalam keadaan hangat), maupun dijual di rumah sendiri (dalam keadaan dingin), anak-anak pada suka.

Bagaimana cara membuatnya? Insya Allah mudah.

Wednesday, July 15, 2015

Terakhir di Kinahrejo

Setelah puas melewati kampung mati, lalu ke museum, lalu ke batu alien, terus ke bunker, dan yang terakhir kami mampir ke kinahrejo, tempat mbah marijan (kuncen gunung merapi) dulu tinggal.

Informasi dari pemandu kami, di daerah ini yang meninggal ada 39 orang, 37 orang penduduk lokal dan 2 orang relawan yang mau mengevakuasi penduduk sekitar, saat itu, erupsi gunung merapi tahun 2010.

Bunker

Setelah selesai dari wisata batu alien, kami segera menuju ke bunker, sebuah tempat persembunyian atau tempat perlindungan yang dipersiapkan untuk menghindari bencana erupsi gunung merapi.

Mungkin kalian mash ingat dengan kejadian waktu itu, dua orang relawan yang meninggal di dalam bunker, yang mereka berlindung dari panasnya lahar atau awan panas dari merapi ketika itu, tahun 2010.

Bayanganku saat itu, bunker itu sebuah tempat yang berada jauh di dalam tanah kayak sebuah gua gitu, dalem, sekitar 20-35 meter di dalam tanah, dan tempatnya luas.

Batu Alien Kaliadem

Entah kenapa dinamakan batu alien, pas ditanya, pemandu kami menjawab (secara makna) karena batu itu mungkin mirip alien (muka orang lebih tepatnya), jadi oleh orang-orang dinamakan batu alien.

Dan yang membuatku suprise (terkejut) adalah di wisata batu alien ini, tanah yang kami injak itu sebelumnya adalah rumah-rumah penduduk yang tertimbun material gunung merapi.

Museum Kaliadem

Menerusan postingan sebelumnya disini, museum kaliadem itu sebenarnya rumah pribadi dari penduduk lokal di sana, yang pas kebetulan dijadikan museum untuk mengenang kejadian erupsi merapi tahun 2010.

Sampai di museum, saya bertanya kepada pemandu, apakah ada korban jiwa di kampung ini? Jawabannya tidak ada, karena sebelumnya para penduduk disuruh mengungsi oleh pemerintah.

Wisata ke Kaliadem

Nggak capek, puasa-puasa, habis dari pantai depok, lalu gembira loka, esoknya diajak sama saudara ke kaliadem, daerah bekas letusan gunung merapi, daerahnya mbah marijan.

Sebelumnya saya nggak tahu, apa itu kaliadem, pas mau berangkat ke gembira loka, dapat sms (secara makna) "Sebelum ke merapi, kita ke kaliadem dulu yuk, biar tahu".

Kalau mau naik ke merapi (camping), sudah jauh hari kita rencanakan bertiga orang, tapi kalau ke kaliadem, nggak terencana, jadi antara iya atau tidak.

Tuesday, July 14, 2015

Jalan Jalan di Gembira Loka

Keesokan harinya, habis dari pantai depok, diajak lagi jalan-jalan ke gembira loka, lihat-lihat hewan, mungkin saja mereka (hewan) pengen lihat-lihat kita juga (senyum).

Katanya sih dulu pernah ke sana, cuman masih kecil (umur 3-5 tahun), nggak ingat lagi (kalau ingatpun sedikit sekali), sekitar awal tahun 2000an.

Jadi, menurutku percuma saja yah ajak anak umur 3-5 tahun, jalan-jalan wisata gitu, toh akhirnya mereka saat gede, pada nggak ingat.

Monday, July 13, 2015

Buka Bersama di Pantai Depok

Sebenarnya saya sedikit males pergi keluar habis ashar ke pantai (sekalian buka bersama), memeng bahasa jawane, tapi karena disuruh antar ponakan yang dari batam (mbonceng), saya manut, sekali-kali nggak apalah.

Dalam imajinasiku (bayanganku), yang pernah sekali jalan-jalan ke pantai depok 2 atau 3 tahun yang lalu di pagi hari, saat lebaran, jalannya kecil, kalau malam tentunya sangat gelap gitu dan sepi.

Ah, ternyata dugaanku benar.

Saturday, July 4, 2015

Kue Lompong


Yang tinggal di purworejo, Insya Allah tahu dan pernah makan kue ini.

Hitam warnanya, sedikit keras (tapi enak menurutku) isi kacang tanah campur gula jawa.

Kue istimewa, harganya Rp 500an per biji, dulu ...

Kangen? Alhamdulillah tadi malam dibelikan sama saudara di kota purworejo. 
Kota Jogja, ada nggak ya?

Tuesday, June 30, 2015

Taman Sari Yogyakarta

Sekalian, habis dari keraton yogyakarta, kami mampir ke situs taman sari yogyakarta, yang berada di daerah ngasem (dulu pasar ngasem).

Parkir bayar langsung tiga ribu, setelah itu masuk bayar retribusi Rp 5000,- per orang, dan tidak lupa bayar Rp 2000,- (kalau nggak salah ya) buat izin ambil photo.

Keliling lihat pemandian, setelah itu yang terakhir masuk lihat masjid pendem (masjid bawah tanah).

Keliling Keraton Yogyakarta

Habis jalan-jalan di malioboro, lantai 2, beli kaos jogja Rp 50.000,- dapat 3, serta beli celana panjang, dilanjut jalan-jalan ke keraton jogja.

Keraton Jogja, berada di selatan persis alun-alun besar yogyakarta, kalau dari malioboro tinggal ke selatan, lewat lampu merah Pos Besar Indonesia, lurus lalu ambil kanan.

Melewati pintu masuk masjid gede kauman yang berada di kanan jalan, masih lurus ke selatan, parkir.

Jalan Pagi di Malioboro

Puasa tahun ini (tahun berapa ya? tahun 1436 H bertepatan dengan tahun 2015 M), kami kedatangan tamu dari batam yaitu saudara dan ponakan kami.

Mumpung di yogyakarta, diajaklah saya jalan-jalan ke malioboro, beli kaos dan celana panjang.

Saya manut.