Wednesday, July 15, 2015

Bunker

Setelah selesai dari wisata batu alien, kami segera menuju ke bunker, sebuah tempat persembunyian atau tempat perlindungan yang dipersiapkan untuk menghindari bencana erupsi gunung merapi.

Mungkin kalian mash ingat dengan kejadian waktu itu, dua orang relawan yang meninggal di dalam bunker, yang mereka berlindung dari panasnya lahar atau awan panas dari merapi ketika itu, tahun 2010.

Bayanganku saat itu, bunker itu sebuah tempat yang berada jauh di dalam tanah kayak sebuah gua gitu, dalem, sekitar 20-35 meter di dalam tanah, dan tempatnya luas.

Setelah kami sampai sana, ternyata dugaanku salah, bunkernya tidak terlalu dalam, atap bunker tingginya hanya berjarak sekitar 3-4 meter saja dari tanah luar.

Dengan panas yang bisa mencapai ribuan derajat celcius, bunker ini tidak mampu menahan Hawa Panas dari lahar yang masuk sampai ke dalam bunker.

Dan menurut informasi dari pemandu lain, terdengar ketika beliau bicara dengan orang lain, bahwa ternyata pintu bunker cuman satu yang tertutup yaitu pintu dalam, sedang pintu luar bunker dalam keadaan terbuka, pas kejadian hari itu, katanya (secara makna).

Bunker ini memang mempunyai 2 pintu, pintu dalam dan pintu luar, pintunya tebal (bisa dilihat di photo), jarak antara pintu satu dengan pintu lainnya sekitar 2-3 meter (kalau nggak salah ya).

Padahal antara bunker dengan puncak merapi, cukup lumayan jauh (terlihat di photo lain, bukan photo kami), tapi lahar atau awan panasnya bisa sampai bunker.

Sayangnya, ketika kami ke sana, puncak merapi tertutup oleh kabut, jadi nggak terlihat di photo-photo kami.


























Perjalanan menuju ke bunker (dibaca bangker) dari batu alien, menurutku cukup, cukup menegangkan, jalannya tanah bebatuan, naik turun, debu beterbangan, sangat lumayan untuk membuat jantung berdegup kencang, ngeri tapi seru.

Padahal kata pemandu kami, dulu ini jalannya bagus, beraspal, nggak kayak sekarang ini.

Nggak gronjal, nggak asyiklah, memang ini yang mungkin bikin daya tarik tersendiri, pakai jeep, pakai motor trail, cocoklah, sedang aku pakai motor bebek tua, saudaraku pakai motor matic.

Sekedar mengingatkan, kami berwisata ke kaliadem ini pada hari selasa tanggal 14 Juli 2015.

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar yang baik-baik, tidak boleh nyepam, link yang menurut kami tidak baik, saya hapus, mohon maaf.